Wednesday, August 1, 2018

RINGKASAN HADITS ARBA’IN NAWAWIYAH KEIHLASAN DALAM NIAT

Assalamu'alaikum wr wb.
Alhamdulillah, segala  puji  bagi  Allah  Subhanahu  wa  Ta'ala  ,  Tuhan  semesta  alam, Penguasa langit dan bumi, yang mengatur urusan seluruh makhluk, yang mengutus para Rasul kepada sekalian mukalaf untuk memberikan petunjuk dan menerangkan kepada mereka urusan-urusan agama dengan dalil-dalil yang jelas dan bukti-bukti yang nyata. Aku bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat-Nya dan aku memohon tambahan karunia dan kemurahan-Nya.

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Subhanahu wa Ta'ala semata yang Maha Esa lagi Maha Kuasa, Maha Mulia lagi Maha Pengampun. Dan saya bersaksi bahwa junjungan kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah hamba, utusan, kekasih dan kesayangan-Nya. Beliau adalah setinggi-tinggi makhluk yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan Al-Qur’an yang agung sebagai mukjizat yang berlaku sepanjang masa. Keselamatan  dan  kesejahteraan  semoga  senantiasa  dilimpahkan  Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Beliau dan kepada segenap para Rasul, para Nabi dan keluarga mereka serta segenap orang-orang shalih.

Kali ini penulis haturkan ringkasan hadits arba'in nawawiyah, yang merupakan bagian kecil dari sekian banyak hadits-hadits rasulullah sallallahu 'alaihi wasalam. Akan tetapi semoga hal ini sebagai acuan untuk membantu ikhwan dan akhwat untuk mempelajari Agama sehingga diharapkan dapat membentuk insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, berakhlak mulia, dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam.

Kami menyadari bahwa postingan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami berharap kepada semua pihak untuk memberi saran demi perbaikan postingan ini.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi besar demi mewujudkan postingan Hadits Arba'in Nawawiyah ini.
Semoga postingan ini bermanfa'at bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin.      

Hadits 1: IHLAS
RINGKASAN HADITS ARBA’IN NAWAWIYAH KEIHLASAN DALAM NIAT
Arti Hadits :
 “Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al-Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulallah shalallaahu’alihi wa salam bersabda : "Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnys setiap orang (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatka keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (H.R. Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abu Al-Husain,  Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi).

Asbabul Khuruz Hadits :
Sebab turunnya hadits ini adalah ada seorang yang hijrah dari Makkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon  bernama “ Ummu Qais”  bukan untuk meraih pahala berhijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais’ (orang yang hijrah karena Ummi Qais).

Pandangan Ulama :
Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan perbuatan badan, sedangkan niat merupakan salah satu bagian dari tiga unsur tersebut. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata : Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata : “Hadits ini merupakan sepertiga Islam.

Isi Kandungan Hadits :
Niat merupakan syarat diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan  amal ibadah tidak akan menghasilkan pahala kecuali berdasarkan niat karena Allah. Niat dilakukan pada awal perbuatan atau ibadah. Niat tempatnya adalah di hati
Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diawali niat karena mencari keridhaan Allah maka dia akan bernilai ibadah. Niat merupakan merupakan pembeda antara ibadah dengan adat.

Kesimpulan :
Hadits niat diatas menunjukan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan perbuatan hati, yang dimana iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Waljama’ah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

Sekian dulu postingan tentang ringkasan hadits arbai’in nawawiyah, semoga bermanfa'at.
Sampai bertemu pada postingan selanjutnya.


Sumber : “ Kitab Hadits Arba’in Nawawiyah Karya Muhyiddin Yahya Bin Syaraf Nawawi”.

0 comments:

Post a Comment