Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Alhamdulillah wa shalatu 'ala rasulillah. Waba'd: Ikhwan dan akhwat pencinta sunnah, kali ini penulis akan menghaturkan ringkasan hadits arba'in nawawiyah yaitu bagian hadits ke-2 dengan tema : Iman, Islam Dan Ihsan. Berikut hadits dan ringkasan isinya.
Alhamdulillah wa shalatu 'ala rasulillah. Waba'd: Ikhwan dan akhwat pencinta sunnah, kali ini penulis akan menghaturkan ringkasan hadits arba'in nawawiyah yaitu bagian hadits ke-2 dengan tema : Iman, Islam Dan Ihsan. Berikut hadits dan ringkasan isinya.
IMAN, ISLAM DAN IHSAN
Arti Hadits :
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu juga berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, suatu hari tiba-tiba datanglah sorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak tampak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menempelkan kedua lututnya kepada lututnya (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) seraya berkata, “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”. Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu”. Kemudian dia berkata, “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi:” Beritahukan aku tentang Iman”. Lalu beliau (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda :”Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk”. Kemudian dia berkata:” anda benar”. Kemudian dia berkata lagi:” Beritahukan aku tentang Ihsan”. Lalu beliau (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda : ”Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya maka Dia melihat engkau”. Kemudian dia berkata:”Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda:”Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”. Dia berkata : ”Beritahukan aku tentang tanda-tandanya”, Beliau (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda : ”Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau meliaht seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi mengembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya”, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) bertanya,” Tahukah engkau siapa yang bertanya?”. Aku berkata:”Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda : ”Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bemaksud) mengajarkan agama kalian”. (H.R. Muslim)
Penjelasan :
Hadits ini mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussama (kepercayaan makhluk dilangit yaitu Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Hadits ini juga merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena didalamnya terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan.
Isi Kandungan Hadits :
- Disunahkan untuk memperhatikan kondisi pakaian, penampilan dan kebersihan, khususnya jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan penguasa.
- Beretika duduk di majlis Ilmu.
- Siapa yang menghadiri majlis Ilmu dan menangkap bahwa orang-orang yang hadir butuh untuk mengetahui suatu masalah dan tidak seorangpun yang bertanya, maka wajib baginya bertanya tentang hal tersebut meskipun dia mengetahuinya agar peserta yang hadir dapat mengambil manfaat.
- Apabila seseorang ditanya tentang sesuatu maka tidak ada cela baginya untuk berkata “Saya tidak tahu” dan hal tersebut tidak mengurangi kedudukannya.
- Terkadang malaikat tampil dalam wujud manusia.
- Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya pembangkangan terhadap urang tua. Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang tuanya seperti seorang tuan memperlakukan hamba sahayanya.
- Tidak disukainya mendirikan bangunan tinggi dan membaguskanya selagi tidak dibutuhkan.
- Tidak ada yang mengetahui perkara gaib selain Allah
Sekian dulu postingan tentang ringkasan hadits arbai’in nawawiyah, Semoga dapat disebarluaskan dan dimanfaatkan oleh antum wa antunna untuk berdakwah dijalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.. Sampai bertemu pada postingan selanjutnya.
-Hadits Tentang Keihlasan Niat
0 comments:
Post a Comment