Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada makhluk-Nya yang terbaik, nabi kita Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya. Amma ba'du: Sahabat seiman dan seperjuangan, untuk kali ini penulis haturkan ringkasan hadts arba'in nawawiyah yaitu bagian hadits ke-20 dengan tema : Milikilah Sifat Malu.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada makhluk-Nya yang terbaik, nabi kita Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya. Amma ba'du: Sahabat seiman dan seperjuangan, untuk kali ini penulis haturkan ringkasan hadts arba'in nawawiyah yaitu bagian hadits ke-20 dengan tema : Milikilah Sifat Malu.
MILIKILAH SIFAT MALU
Artinya :
Dari Abu Mas'ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : "Sesungguhnya diantara yang didapat manusia dari kalimat kenabian yang pertama ialah : Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu." (HR. Bukhari).
Penjelasan :
Sabdanya : “kalimat kenabian yang pertama”, maksudnya ialah bahwa rasa malu selalu terpuji dan dipandang baik, selalu diperintahkan oleh setiap nabi dan tidak pernah dihapuskan dari syari’at para nabi sejak dahulu.
Sabda beliau : “berbuatlah sekehendakmu”, mengandung dua pengertian, yaitu : pertama, berarti ancaman dan peringatan keras, bukan merupakan perintah, sebagaimana sabda beliau : “Lakukanlah sesuka kamu”. Yang juga berarti ancaman, sebab kepada mereka telah diajarkan apa yang harus ditinggalkan. Demikian juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Barang siapa yang menjual khamr maka hendaklah dia memotong-motong daging babi”. Tidak berarti bahwa beliau membenarkan melakukan hal semacam itu. Pengertian kedua ialah hendaklah melakukan apa saja yang kamu tidak malu melakukannya, seperti halnya sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Malu itu sebagian dari Iman”.
Maksud malu di sini adalah malu yang dapat menjauhkan dirinya dari perbuatan keji dan mendorongnya berbuat kebajikan. Demikian juga bila malu dapat mendorong seseorang meninggalkan perbuatan keji kemudian melakukan perbuatan-perbuatan baik, maka malu semacam ini sederajat dengan iman karena kesamaan pengaruhnya pada seseorang. Wallaahu a’lam.
Sekian dahulu postingan ringkasan hadits arba'in nawawiyah bagian hadits ke-20 dengan tema : Miliki Sifat Malu.
Semoga dapat disebarluaskan dan dimanfaatkan oleh antum wa antunna untuk berdakwah dijalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Silahkan baca postingan sebelumnya :
0 comments:
Post a Comment